Tradisi Kebanggaan Kami (OSN 2016: Part 3)

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah pengumuman OSN keluar, aku dan teman-teman bolak-balik mengamati lembar demi lembar daftar peserta tersebut. Kami mengamati siapa saja kenalan kami yang lolos, sekaligus nama-nama siswa yang menjadi bagian tim Jawa Tengah pada bidang masing-masing. Teman-temanku berusaha mengontak teman setim mereka untuk berkenalan terlebih dahulu. Sedangkan aku, aku mengamati Biologi Jateng dan …

Eeh… yang benar saja? Aku membelalakkan mata sambil meringis lebar. Berikut adalah daftar tim Jawa Tengah untuk OSN 2016.

Daftar Bio Jateng 1

Daftar Bio Jateng 2

Dari delapan orang teman setimku itu, yang belum kukenal hanya dua orang :’))) Lima orang adalah alumni OSN tahun lalu, bahkan empat dari mereka (Syailendra, Kak Rio, Kak Handika, Kak Bagus) juga anak Pelatnas. Sedangkan Anggit adalah bagian dari tim Biologi Jateng untuk OSN 2014. Aku hanya harus berkenalan dengan adik kelas Kak Fatin dari SMAN 1 Kendal dan seorang anak kelas 8 dari Salatiga. Ini sih, kurang lebih reuni … hehe.

Kali ini, semua bidang OSN membuka kesempatan untuk setiap provinsi mengirimkan maksimal sembilan orang. Jelas saja, Biologi Jawa Tengah nggak bisa membawa sekampung lagi seperti tahun lalu 😀 . Semenjak setiap sekolah diberi batasan untuk mengirimkan maksimal dua siswa per bidang, seingatku mulai tahun 2010, jarang sekali sebuah tim bisa berisi anggota yang jumlahnya dua digit. Eh, nggak tanggung-tanggung, tim Biologi Jateng tahun lalu itu sampai 15 orang! Heran sih, tapi bangga juga. Hehe. Sekaligus agak kesal karena sepanjang Pelatda hingga OSN berakhir, Bio Jateng 2015 nggak pernah mempunyai foto tim yang lengkap. Nyaris lengkap, namun selalu saja ada yang tiba-tiba menghilang : ( . Paling mendekati lengkap adalah ber-14! Ckck.

Setelah penantian sekitar satu minggu, akhirnya kami mendapat kepastian tentang tanggal pelaksanaan Pelatda Jateng. Setiap tahun, Jawa Tengah selalu menfasilitasi siswa yang lolos ke OSN dengan pelatihan selama kurang lebih satu bulan. Well, khusus tahun ini kurang dari sebulan, tepatnya tiga minggu. Pelatda akan dimulai pada 26 April dan akan berlanjut sampai keberangkatan ke Palembang tanggal 15 Mei 2016.

“Eh, kita semua satu hotel lho, di Hotel Citra Dream!”

Kabar menyenangkan itu membuat kami bersemangat. Pasalnya, pada Pelatda 2015, sembilan bidang OSN terpisah di tiga hotel yang berbeda. Kalau bersatu semua kan, pasti asyik! Alhamdulillah.

Mungkin, durasi Pelatda yang cukup panjang setiap tahunnya membuat Pelatda Jateng memiliki tradisi yang telah turun-temurun terpelihara. Apa saja tradisi tersebut?

  1. Bu Titin, seorang official Jateng yang sudah mengurusi OSN dari jaman duluuuuu sekali, selalu menunjuk ketua kelas dan ketua angkatan untuk mempermudah koordinasi.
  2. Lahirnya istilah ‘kambing’. Kambing adalah kependekan dari kakak pembimbing. Sebutan ini populer dikalangan anak Jawa Tengah untuk menyebut kakak alumni yang kembali mengajar.
  3. Setiap bidang OSN di Jateng membuat nama tim yang berlaku untuk tim bidang OSN tahun tersebut.
  4. Setiap tim membuat jaket/sweater/kaos yang kompak dan biasanya bertuliskan nama tim masing-masing.

Kalau bertemu dengan alumni OSN dari kontingen Jawa Tengah, pasti pernah merasakan setidaknya dua dari tradisi di atas. Beneran, deh, tradisi ini membuat Pelatda makin seru 😉 .

Hari Minggu, 26 April, rombongan dari Semesta berangkat ke Hotel Citra Dream. Sampai disana, kami mengisi  beberapa formulir dan data diri, mencari kamar dan menata barang-barang, lalu berkumpul untuk pembukaan Pelatda 2016 secara resmi. Disinilah Bu Titin menceritakan banyak kisah kepada kami. Yah, kebanyakan tentang bagaimana pentingnya penghargaan Juara Umum untuk Jawa Tengah dan betapa besar harapan Dinas supaya kami bisa mempertahankan juara itu tahun ini, sih. Akhirnya, tiba saatnya Bu Titin menunjuk ketua kelas untuk setiap bidang.

Anak Semesta yang berjumlah 11 orang menjadi kontingen dari satu sekolah yang terbanyak di Jawa Tengah. Kami yang entah bagaimana bisa duduk berkumpul di pojok ruangan menjadi paling berisik sendiri. Berkali-kali kami mengajukan nama anak Semesta untuk menjadi ketua kelas. Hasilnya, empat kelas pun diketuai oleh anak Semesta. Hehehe.

Beberapa waktu lalu, empat orang kakak kelasku yang juga anak olim Kebumian dan Astronomi, patungan membeli sebuah teleskop. Teleskop itu mereka sumbangkan untuk sekolah. Saat Pelatda, teleskop itu mereka bawa untuk bisa digunakan kapan pun di atap hotel. Menurutku … kakak-kakak kelasku ini keren banget! Bayangkan saja, berapa banyak ayat di Al-Qur’an yang menjabarkan pergerakan benda-benda langit sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah? Banyak banget! Lewat teleskop yang mereka berikan ke sekolah dan pinjamkan selama Pelatda, tak terhitung banyaknya orang yang menggunakan teleskop tersebut untuk menuntut ilmu dan mengungkapkan kekuasaan Allah. Pengalaman pertamaku mengamati gerhana matahari secara langsung juga dengan teleskop ini.

Semoga pahala untuk mereka terus mengalir sampai setelah mereka lulus nanti, beranjak dewasa, bahkan meninggal dunia. Aamiin YRA. Terimakasih kakak (dan abi) kece! :B

Teleskop

Kiri ke kanan: Kaka Abi, Ali Abi, Kak Yuni, Kak Ica.

(Lalu Salsa kepikiran buat menghadiahkan seperangkat alat mikropipet, elektroforesis, PCR, spektrofotometer, mikroskop cahaya yang keren dan mikroskop stereo 😀 Harganya sih waw banget ya, tapi impian yang baik tetap harus diusahakan dong 😉 Hihihi )

Cerita lengkap mengenai pengalaman kami menggunakan teleskop tersebut bisa dibaca di blog Kak Ica ini! ^_^

Alhamdulillah, Pelatda berjalan dengan lancar, meskipun diwarnai beberapa tantangan. Baik dari segi materi, teknis, sampai fisik. Beberapa malam terpaksa aku habiskan di kasur bukannya di kelas. Entah kenapa, kepalaku sering tiba-tiba sakit dan badan pegal-pegal. Untungnya, hal itu nggak berlangsung lama 🙂 .

Lalu, bagaimana dengan kelas Biologi sendiri? Tahun ini, kami menyepakati nama ‘ABJAT’ alias Anak Biologi Jawa Tengah. Untuk anggotanya, beberapa nama sudah sering banget muncul di blog ini, loh… hehe. Yuk, kita lihat satu-satu!

Syailendra Karuna Sugito. Ketua kelas kami adalah … Syailendra! Awalnya, Bu Titin menunjuk Kak Bagus. Tapi, berhubung Kak Bagus naik pangkat, akhirnya predikat ini jatuh ke Syailendra. Di antara tiga anak Pelatnas 2: Syailendra, Kak Rio, dan Kak Handika, Syailendra adalah satu-satunya yang masih melanjutkan langkah ke Pelatnas 3. Sepertinya, Syailendra punya pengaturan waktu sehari-hari yang jago banget. Cepat memahami bacaan semacam jurnal-jurnal ilmiah juga. Jadilah, meskipun Syailendra harus mengikuti Pelatda plus mengerjakan tugas mingguan Pelatnas 3, nilai tugas Pelatnasnya selalu bagus 😉 *prokprok*

Bagus Wijaya Kusuma. Kak Bagus ini nih, ketua angkatan kami, aliasnya ketua dari ketua kelas! Kak Bagus berasal dari Taruna Nusantara. Bisa dibilang, dia punya pembawaan yang menggambarkan asal sekolahnya. Hehe. Setiap acara resmi yang diikuti anak Pelatda, Kak Bagus selalu bertugas menyiapkan. Paling suka menggoda Hanif karena kepolosannya. Ya ampun, iseng juga, Kak Bagus :3

Rio Nevin. Kak Rio … masih Kak Rio yang dulu :’D. Sering menawar kakak pembimbing untuk meluangkan jam belajar, demi bisa ke mall terdekat untuk nge-pump! Gamers banget nih, aku yang duduk di belakangnya sering mendapati Kak Rio nge-game bahkan ketika ada dosen mengajar. Hehehe, peace, kak 😀 Sering banget ijin ke kamar mandi sampai dicurigai terkena diabetes insipidus. Untung nggak beneran.

Handika Putra. Kak Handika … juga masih Kak Handika yang dulu. Agak pendiam :’

Hendra Gusmawan. Kak Hendra … juga (lagi-lagi) masih seperti dulu. (Ya iyalah, Sal, what changes should we expect anyway 😀 ) Ternyata, kakaknya jago presentasi, lho. Bisa membawakan presentasi dengan bahasa yang baku tapi tetap mudah dimengerti.

Anggit Kusuma Dewandaru. Anggit ini teman lama yang akhirnya berjumpa kembali. Aku sempat terkejut ketika seorang anonim di ask.fm-ku bertanya, “Anggit itu yang naruh jam tangan di meja supaya kamu bisa liat jam saat tes teori OSN SMP kan?” Kira-kira begitu. ASTAGA rupanya ada yang masih mengingat cerita dua tahun yang lalu! Hihihi. Makasih ya, Nggit, jasamu masih terkenang sampai saat ini 😀 Kisah lengkapnya disini. Anggit jago menawar barang, jadi kami lumayan diuntungkan saat memesan kaos kelas :”

Hanif Al Husaini. Ini dia, seorang pemecah rekor sebagai peserta dengan kelas termuda yang pernah menginjakkan kaki sebagai peserta OSN sepanjang sejarah! Hanif masih kelas 8, lho, tapi sudah masuk passing grade nasional! Kereeeen paraaah, ya. Rupanya, Hanif sudah mengikuti OSN SMP bidang IPA saat kelas 7. Berhubung saat ini OSN SMP hanya bisa diikuti sekali, Hanif menjajal Biologi SMA dan ternyata lolos! Memang sih, Hanif bisa mengikuti pelajaran dengan baik juga. Melihat kesempatan tiga kali OSN lagi yang masih dia miliki, he has a very bright future indeed.

Munadiya Natika Noech. Nah, kakak ini memiliki nama panggilan Kak Ica! Jadi, aku punya dua Kak Ica selama Pelatda … hehe. Banyak orang yang mempertanyakan asal nama panggilan ‘Ica’ yang sekilas agak berbeda dengan nama panjangnya. Satu-satunya cewek yang setia menemaniku dalam segala kegiatan Bio Jateng. Yah, karena ceweknya hanya kami berdua 😀 .

Tak ketinggalan, kami juga punya 4 kambing 🙂 .

Di kelas Bio, kami memiliki Kak Rudi. Kak Rudi ini, bisa dibilang, tangan kanan Bu Titin yang mengkoordinasi jalannya Pelatda secara keseluruhan. Keren, yah, koordinator Pelatda dan ketua angkatan berada di kelas Biologi semua! Jadilah kami sering mendapat info-info teraktual … hehe. Sstt, Kak Rudi ini orangnya agak baperan gitu, deh. Kita doakan semoga beliau segera dipertemukan dengan jodohnya, baik berupa universitas untuk melanjutkan S2 maupun … belahan jiwa ❤ . (Duh, Kak Rudi kalau beneran baca jangan ngamuk sama aku ya kak … huehehehe).

Kak Willy juga sempat mengajar kami untuk waktu yang cukup lama. Kak Willy ini mengajarkan kita untuk nggak sekedar belajar, tapi juga menyiapkan strategi dan mencermati lawan 😀 . Unik, ya … rasanya baru saja kemarin saat OSN 2015 Kak Willy berada sejajar dengan kami di bangku siswa. Sekarang berdiri di depan dan mengajar! Wah, ini yang aku suka dari para anak olim. Semangat yang dimiliki nggak hanya untuk belajar buat diri sendiri, tapi juga berbagi ilmu dengan orang lain. I salute you kakak-kakak!

Huhu … aku makin terharu lagi saat Kak Fatin turut datang. Kak Fatin, medalis Emas OSN SMA 2015 ini sudah berjanji akan mengajar Pelatda sejak dahulu kala. Memang, provinsionalisme (?) Kak Fatin cukup tinggi! Aku yang dulu serasa kembar siam (?) dengan Kak Fatin, sekamar bareng dan kemana-mana bareng, sekarang harus menerima kenyataan bahwa kakaknya sudah lulus SMA, akan kuliah, dan mengajar kami. Huwaaaa how time went so faaaaaast :”””””

Terakhir, ada Kak Hana yang menyempatkan diri datang di tengah sibuknya perkuliahan seorang calon dokter. Hehehe. Kak Hana ini kakak kelasku, lho, peraih Silver IBO 2014 & 2015. Lagi-lagi terharu, setelah tahun lalu masih bisa melihat kakaknya di sekolah, bahkan satu asrama, kini sudah merantau menjadi orang Yogya :’) Once again, how time went so faaaaaaast :”

1465791577344

ABJAT bersama Kak Willy (pojok kiri), Kak Rudi (pojok kanan), dan Kak Fatin yang  menyamar menjadi anak SMA lagi di tengah 😀

Semua kegiatan pembelajaran dilaksanakan di hotel. Tapi, pada beberapa kesempatan, kami sempat mengunjungi UNNES alias Universitas Negeri Semarang untuk berlatih eksperimen. Beberapa dosen yang mengajar kami juga berasal dari UNNES. Malahan ada beberapa dosen yang tahun 2014 lalu juga mengajarku selama persiapan OSN SMP. Senangnya, ada dosen yang masih mengingatku :”) Hehe.

OSN 2016 memperlombakan 4 tema praktikum sesuai dengan IBO 2017. Keempat tema tersebut adalah: Anatomi dan Fisiologi Hewan, Anatomi dan Sistematika Tumbuhan, Biologi Sel dan Molekuler, Mikrobiologi.

20160509_100957

Manusia-manusia bermasker yang akan mengekstraksi DNA dari sel darah merah tikus.

SI_20160613_110814

Kiri: darah tikus yang dibekukan. Kanan: DNA yang diekstraksi dari sel darah merah tikus. Apakah benar cairan bening itu berisi DNA? Uh, well … kelompokku mendapat nilai kemurnian yang paling rendah dibandingkan dua kelompok lainnya, sih 😦

20160509_152722

Aku benar-benar baru tahu, jika femur kaki belalang yang sudah copot dari tubuhnya begini ditekan, tungkai bagian bawahnya ikut bergerak, lho!

20160510_110144

Bakteri adalah mikroorganisme yang nyaris tidak mungkin teramati langsung di bawah mikroskop karena transparan. Untuk itu, berbagai metode pewarnaan bakteri dikembangkan supaya mereka bisa teramati. Salah satunya, teknik pewarnaan negatif seperti ini. Pewarnaan negatif mewarnai semua bagian pada preparat selain bakteri itu sendiri. Akibatnya, bakteri akan terlihat karena warna yang kontras dengan background-nya.

Kami sering mengamati tumbuhan apapun yang kami jumpai di sekitar. Bagian tumbuhan yang menarik biasanya kami ambil dan bawa ke kelas untuk didiskusikan bersama. Jika ada yang tertarik, coba pecahkan kuis sederhana berikut ini dan tuliskan jawabannya di kolom komentar 🙂 . Hehehe.

20160510_144209

Bagian mana sih, dari bunga matahari yang merupakan bunga sesungguhnya?

20160510_141930

Kira-kira, plasentasi tipe apa yang dimiliki bunga ini?

20160506_084847

Kira-kira, bunga ini milik tanaman yang termasuk ke dalam family apa, ya?

Sehari-hari, kelas Biologi nggak terlalu ramai, sih. Malahan beberapa dosen dan kambing yang mengajar bilang, bahwa kelas kami sepi banget. “Mungkin kelas paling sepi yang pernah dimiliki Biologi Jateng.” Komentar mereka. Hehehe. Yaaa mau gimana yaaa … kebetulan, tahun ini manusia-manusia yang berkumpul bukan mereka yang bisa membuat keramaian, memunculkan komentar yang mengundang gelak tawa, atau bertingkah lucu. Aku pun mencoba memeriahkan suasana. Bukan Salsa banget sih, karena aku merasa aku cukup introvert dan berbicara seperlunya saja di kelas. Tapi … well, mencoba menjadi berbeda itu nggak sepenuhnya buruk, lho. Akhirnya, aku sempat menjadi seseorang yang memecah keheningan kelas. Rasanya membanggakan 😀 #lohkok. Yah, walaupun ujungnya, tetap lebih sering krik-krikAt least I’ve tried :’)

1464448052106

Kelas kami menggunakan dua meja bundar. Jadi, terkadang posisi ini kurang efektif saat harus melihat papan tulis di depan 😦

Kesepian kelas Biologi mencapai tahap bahaya ketika kami berhadapan dengan seorang dosen yang hobinya memberi pertanyaan. Kelihatannya, kalau nggak ada yang mau menjawab, sampai makan siang pun kami nggak akan berpindah materi. Aku yakin teman-temanku bisa menjawab pertanyaan beliau, hanya mungkin … malas? Entahlah. Aku pun membuat berisik grup Line kelas untuk merayu kawan-kawan supaya turut serta menjawa pertanyaan dosen. Fiuh … ketakutanku nggak terwujud, syukurlah.

Pelatda bersama kedelapan bidang lainnya memang penuh cerita. Bayangkan saja, kontingen Jateng yang berjumlah total 73 orang itu menghuni satu hotel untuk tiga minggu. Dengan berbagai karakter manusia (hehe), termasuk ada yang jail, ramai, dan berisik, Hotel Citra Dream Semarang berubah menjadi kurang lebih mirip sekolah berasrama. Yap, benar-benar terasa seperti sekolah yang memiliki sembilan kelas. Berikut ini beberapa bidang beserta nama tim mereka. Check it out!

Tim Kebumian Jawa Tengah

1465749364229

SEIPH bersama salah satu Kambing

“SEIPH (Science of Earth InvataPHIle) memiliki arti Pecinta Ilmu Kebumian. Semua anaknya asik dan super berisik!” – Suwaibatul Annisa

Tim Kimia Jawa Tengah

1465749341348

Chemiong

“Chemiong. 9 manusia boardroom (red: nama ruangan di hotel yang dijadikan kelas Kimia) yang dengan semangat miong (??) berjuang bersama dalam mencari ilmu dan menggapai mimpi lewat OSN Kimia 2016 Palembang.” – Mutiara Aulya Firdausy

Tim Fisika Jawa Tengah

1464498308054

Physicopath

Tim Geografi Jawa Tengah

20160613_140758

ENSO

“ENSO (Extraordinary Squad of Olympiad). Enso adalah sebutan untuk anomali cuaca, mencerminkan kami yang memang seperti anomali diantara semua kontingen OSN yang ada.” – Gita Oktaviani Fadilah

Tim Ekonomi Jawa Tengah

SI_20160613_123854

KEYNES

“KEYNES singkatan dari ‘Kontingen Ekonomi Rongewu Nembelas’. Agak alay sih, kepanjangannya, tapi Keynes sebenarnya juga nama seorang ilmuwan Ekonomi. KEYNES anggotanya ada 8; Rizal si Ketua Kelas, Deshinta, David, Andre, Lulu si Ngapak, Aly, Tyara, dan Fitri.” – Deshinta Rahma Dhani

Kelas Biologi, Fisika dan Kimia yang berada di lantai yang sama, membangun rivalitas dalam hal mengambil snack pagi dan sore sejak hari pertama. Kalau snack yang disajikan pihak hotel enak, kelas yang lebih dulu keluar untuk istirahat nggak segan-segan memborong banyak dan menyisakan sedikit. Ganas, memang. Tapi itulah hidup ya, sangat keras.

20160502_152910

Deklarasi perang dari anak Kimia yang hanya kebagian 4 buah snack (selidik punya selidik, itu ulah anak Fisika). 😀 Mereka benar-benar membalas dendam dengan membawa satu nampan penuh jajan untuk kelas mereka sendiri. Akhirnya anak Biologi yang nggak ngapa-ngapain ikut kena getahnya. Ckck.

Nggak terasa, tiga minggu waktu Pelatda hampir usai. Dua hari sebelum keberangkatan, kami mengunjungi Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk acara Pengukuhan dan Pelepasan Kontingen OSN 2016. Acara tersebut berlangsung kurang lebih sama seperti tahun lalu. Setelah sambutan-sambutan, kami memasuki acara inti, yaitu pengukuhan kontingen. Sudah jadi tradisi kami untuk membaca ikrar yang menyatakan kesungguhan kami membela Provinsi Jawa Tengah dan ditutup dengan menyampirkan kain di pundak sebagai pertanda kukuhnya seseorang sebagai kontingen Jateng. Yah, mirip duta-duta pariwisata atau ratu kecantikan gitu, deh.

1463151787961

Tim OSN SMP dan SMA Semesta 2016. Berhati-hatilah dengan Ksatria Hijau! :B (NB: Aku suka banget sama Batik Jateng tahun ini! ❤ )

Kemudian, ada juga penyerahan trofi untuk tiga besar OSP se-Jateng. Alhamdulillah, aku mendapat Juara 1. Dhani Abi dan Nafis Abi menempati urutan 1 dan 2, secara berturut-turut, untuk bidang Fisika. Yuda Abi dan Muti, secara berturut-turut juga, menjadi peringkat 2 dan 3. Senangnya, Jateng juga memberi hadiah berupa uang pembinaan. Hehe. Alhamdulillah 🙂 .

Oh ya, kami juga bertemu dengan adik-adik kontingen SMP. Beberapa hari sebelumnya, aku mendapat panggilan di Line dari beberapa anak SMP. Mereka lucu-lucu deh, minta berkenalan sampai menelepon begitu 😀 . Hehehe. Disini, aku bisa bertemu mereka secara langsung.

1463613617983

Alhamdulillah, Candra sebagai wakil SMP Semesta untuk bidang IPA mendapat Juara 1 OSP. I am a proud senior 😀 hihihi

H-1 keberangkatan, tiba-tiba dua orang senior dari Semesta datang mengunjungi kami. Malam itu, kami menyempatkan makan di rumah makan sebelah hotel. Kami berencana melakukan (lagi-lagi untuk kesekian kalinya), tradisi kontingen OSN Semesta setiap akan berangkat ke OSN. Kami berkumpul membentuk lingkaran di ruang makan hotel. Saat itu sudah larut malam, jadi kebanyakan orang telah berada di kamar masing-masing. Azka Abi selaku ketua Rohis Putra memimpin doa bersama. Selanjutnya, kami bergantian menyampaikan pesan dan semangat mengenai OSN yang semakin dekat.

1464447061750

Aih … aku merasa beruntung sekali menjadi bagian dari Semesta. Keputusanku untuk menempuh pendidikan jauh dari rumah semenjak 4 tahun yang lalu itu selalu aku syukuri. Di sekolahku, aku menemukan teman seperjuangan. Baik teman seangkatan, kakak kelas maupun adik kelas. Kami menghabiskan waktu bersama yang cukup banyak gara-gara berbagai macam kegiatan olimpiade; pembinaan, lomba di luar kota, outing, dan lain sebagainya. Nggak heran jika kedekatanku dengan anak-anak olim, terkadang, malah lebih dibandingkan dengan teman sekelas. Kami menghadapi tantangan yang sama, beberapa dari kami mempelajari materi yang mirip, kami membicarakan topik seputar olimpiade, dan hal-hal lainnya membuatku merasa ‘klik’ dengan anak-anak Tim Olimpiade Semesta. Eh, ternyata nama tim kami sudah ganti, jadi; SOS alias Semesta Olympiad Squad 😀 . Intinya adalah, dikelilingi oleh orang-orang yang satu dunia dengan kita memang selalu menyenangkan!

Seusai kumpul bareng anak Semesta, aku kembali ke kamar untuk melanjutkan packing. Setelah memastikan barangku rapi, aku kembali ke lobby hotel untuk meletakkan koperku. Besok sudah tanggal 15 Mei. Saatnya kami berangkat menuju Palembang. Koper-koper kami akan lebih dulu diangkut jam 4 pagi nanti karena kami menaiki penerbangan ke Jakarta (untuk transit) paling awal, yaitu pukul 6 pagi.

Aku pun kembali ke kamar dan berusaha memejamkan mata dengan perasaan campur aduk. Apa lagi kejutan-kejutan yang disimpan Palembang untuk OSN kali ini?

 

BERSAMBUNG

 

 

 

9 thoughts on “Tradisi Kebanggaan Kami (OSN 2016: Part 3)

  1. Salsa, baru dipost ya? Beberapa menit/detik yang lalu aku baru buka masih belum update😐.

  2. sal, hanif cuma mecahin rekor kelas termuda buat osn biologi. untuk osn sma overall, udah pecah dari osn 2008 (tobi) dan osn 2014 (farras)

  3. Foto anak bio nyaa >< kalem sekaliiii

  4. yeay gaada typo lagi(?)
    ans(?) : cyathium *kabur*

  5. Wah asik banget ini kak 😀

Leave a reply to Afitri Cancel reply